Desember 2, 2024

ALMUBARAK

MEDIA BERBAGI FAEDAH

TERJEMAH KITAB MAKNA DAN SYARAT KALIMAT TAUHID

Makna dan Syarat-Syarat
Laa ilaha Illalloh

Syikh Abdul Aziz bin Abdulloh Bin Baz

Penerjemah:
Abdurahman mubarak bin Ata

PMR
Penerbit Al Mubarak
Cileungsi Bogor

Pertanyaan:
Karena melihat bodohnya kebanyakan umat Islam tentang makna Laa Ilaha Illalloh, sehingga menyebabkan mereka melakukan perbuatan yang menyelisihi, menentang dan menguranginya baik dengan perkataan ataupun perbuatan. Maka terangkanlah makna Laa ilaha illalloh? Kandungannya? Dan syarat-syaratnya?

Jawaban:
Tidak diragukan lagi bahwasanya kalimat Laa ilaha illalloh adalah dasar agama ini. Rukun pertama dari rukun Islam bersama dengan syahadat muhammadan rasululloh. Sebagaimana dalam hadits shahih dari nabi shallallahu alaihi wasallam:

Artinya: Islam dibangun diatas lima perkara: Syahdah Laa ilaha illalloh waanna muhamadan Rasululloh, menegakkan shalat, mengeluarkan zakat, puasa ramadhan dan haji ke baitulloh Muttafaq shahihnya dari Ibnu Umar radiyalloahuanhuma.
Dalam shahihain dari Ibnu Abbas radiyallahuanhuma: Bahwa tatkala nabi shallallahu alaihi wasallam mengutus Muadz ke yaman, beliau berkata:

Engkau akan datang ke tempat ahlul kitab, dakwahilah mereka untuk bersyahadat Laa ilaha illalloh waanni Rasululloh. Jika mereka taat untuk berbuat demikian kabarkanlah bahwa Alloh mewajibkan mereka untuk shalat lima waktu sehari-semalam. Jika mereka taat, beritahukan kepada mereka bahwasanya Alloh mewajibkan atas mereka zakat, diambil orang kaya mereka dan diberikan orang faqir. Hadits muttafaq alaih, hadits yang berkaitan dalam Bab ini banyak.
Makna Syahadat Laa ilaha Illalloh adalah tidak ada sesembahan yang haq kecuali Alloh, menafikan ilahiyah yang haq dari selain Alloh dan menetapkannya hanya untuk Alloh. Sebagaimana Firman Alloh dalam surat Al Hajj:

Artinya: Demikianlah, karena Alloh lah yang haq dan apa yang disembah selain Alloh adalah batil
Alloh juga berfirman:

Artinya: Barang siapa yang berdoa kepada selain Alloh yang tidak ada bukti padanya maka hisabnya disisi Alloh, sesungguhnya orang-orang kafir itu tidaklah akan sukses
Alloh berfirman:

Artinya: Ilah kalian adalah sesembahan yang satu, yaitu Alloh yang maha pengasih dan penyayang
Alloh berfirman:

Artinya: Tidaklah mereka diperintah kecuali untuk beribadah kepada Alloh mengikhlaskan bagi-Nya agama, hunafa (menghadap kepada Alloh dan berpaling dari kesyirikan)
Ayat-ayat yang semakna dengan ini sangatlah banyak. Kalimat yang agung ini tidak akan bermanfaat bagi yang mengucapkannya dan tidak akan mengeluarkannya dari kesyirikan kecuali jika di mengetahui maknanya dan mengamalkan serta membenarkannya.
Orang-orang munafiqun dulu mengucapkannya akan tetapi mereka adalah penghuni neraka yang paling bawah.
Demikian juga orang yahudi, mereka mengucapkannya padahal mereka termasuk orang yang paling kafir karena tidak mengimaninya.
Demikian juga para penyembah kubur dan wali-wali dari umat ini, mereka mengucapkannya akan tetapi mereka menyelisihinya dengan perkataan dan perbuatan serta keyakinan mereka. Maka tidak akan bermanfaat bagi mereka. Mereka tidak menjadi muslim karena semata mengucapkannya karena mereka telah membatalkannya dengan perkataan, amalan dan keyakinan mereka.
Sebagian ulama telah menyebutkan bahwa syarat-syaratnya ada delapan, dikumpulkan dalam dua bait:

Ilmu, yakin, ikhlas dan pembenaranmu disertai
Kecintaan, tunduk dan menerimanya.
Tambahlah yang kedelapan dengan pengingkaranmu
Terhadap selain Alloh yang telah disembah

Inilah dua bait yang telah mencakup delapan syarat tersebut:

Pertama:
Mengilmui maknanya yang menafikan kejahilan. Telah di sebutkan bahwa maknanya adalah tidak ada sesembahan yang haq selain Alloh. Semua sesembahan selain Alloh yang telah disembah manusia adalah batil.

Kedua
Yakin yang menafikan keraguan. Seorang yang mengucapkan Laa ilaha illalloh haruslah yakin bahwasanya Alloh adalah sesembahan yang haq.

Ketiga
Ikhlas, yakni seorang hamba mengikhlaskan seluruh ibadah kepada Alloh. Apabila memalingkan sedikit ibadah kepada selain Alloh baik kepada nabi, wali, malaikat, patung, jin dan selainnya maka telah berbuat syirik kepada Alloh dan kuranglah syarat ini yaitu syirik dalam ikhlas.

Keempat
Jujur. Dia mengucapkan dalam keadaan hatinya jujur dalam mengucapkannya. Hatinya mencocoki lisan dan lisannya mencocoki hati. Jika mengucapkan dengan lisan saja tapi hatinya tidak mengimani maknanya tidaklah bermanfaat baginya dan dia menjadi orang kafir seperti orang munafiq.

Kelima
Cinta. Maknanya ia cinta kepada Alloh. Jika dia mengucapkannya tapi tidak cinta kepada Alloh maka diapun kafir belum masuk Islam seperti orang munafiq.
Diantara dalil akan hal ini adalah firman Alloh:

Artinya: Katakanlah (wahai Muhammad), Jika kalian cinta kepada Alloh maka ikutilah aku, niscaya Alloh akan mencintai kalian
Dalam ayat lain:

Artinya: Diantara manusia ada yang mencintai tandingan-tandingan Alloh sebagaimana mencintai Alloh. Adapun orang beriman lebih besar kecintaannya kepada Alloh. Ayat yang maknanya seperti ini sedikit.

Keenam
Tunduk kepada yang ditunjukkan oleh makna kalimat tersebut. Maknanya adalah beribadah kepada Alloh saja, tunduk kepada syariatnya, beriman kepadanya, meyakini bahwa ini adalah benar. Jika dia mengucapkannya tapi tidak beribadah kepada Alloh saja, tidak tunduk kepada syariatnya bahkan bersombong dari hal yang demikian, maka dia bukanlah orang muslim seperti iblis dan lainnya.

Ketujuh
Menerima apa yang ditunjukkan kalimat tersebut. Maknanya menerima apa yang ditunjukkan kalimat tersebut yakni ikhlas ibadah kepada Alloh, menjauhi peribadatan kepada selain-Nya, senantiasa terus demikian dan meridhainya

Kedelapan
Mengingkari sesembahan selain Alloh. Maknanya berlepas diri dari peribadatan kepada selain Alloh serta meyakini bahwa itu adalah batil. Sebagaimana firman Alloh:

Artinya: Barang siapa yang kufur kepada thagut dan beriman kepada Alloh maka telah memegang tali yang kuat tidak akan terlepas darinya, Alloh maha mendengar dan Maha mengetahui
Telah shahih dari Rasululloh shallallohu alaihi wasallam bersabda:

Artinya: Barang siapa mengucapkan Laailaha illalloh, mengingkari sesembahan selain Alloh, haram darah dan hartanya. Hisabnya disisi Alloh.
Dalam riwayat lain:

Artinya: Barang siapa yang mentauhidkan Alloh, mengingkari sesembahan selain Alloh haram darah dan kehormatannya. Riwayat Muslim dalam shahihnya
Maka wajib atas semua muslimin untuk merealisasikan kalimat ini dengan menjaga syarat-syaratnya. Jika seorang muslim mendapati maknanya dan istiqamah diatasnya maka dia adalah muslim, haram darah dan hartanya walaupun belum tahu rincian syarat-syarat ini, karena maksudnya adalah mengilmui alhaq dan mengamalkannya, walaupun seorang mukmin belum mengetahui rincian syarat yang harus dipelajari.
Thagut adalah semua yang disembah selain Alloh, sebagaimana firman Alloh:

Artinya: Barang siapa yang kufur kepada thagut dan beriman kepada Alloh maka telah memegang tali yang kuat tidak akan terlepas darinya
Alloh berfirman:

Artinya: Sungguh kami telah mengutus pada setiap umat seorang Rasul untuk menyeru beribadah kepada Alloh dan menjauhi taghut. Barang siapa yang tidak ridha diibadahi seperti nabi, orang shalih, malaikat bukanlah thagut, karena thagut adalah syaithan yang menyeru untuk beribadah kepada mereka dan memperindahnya untuk menipu manusia. Kita minta kepada Alloh keselamatan dari kejelekan bagi kita dan muslimin.
Adapun perbedaan antara amalan yang menafikan kalimat Laa ilaha illalloh dan yang menafikan kesempurnaannya yang wajib ada adalah: Semua amalan atau perbuatan atau keyakinan yang menjatuhkan pelakunya kedalam syirik besar maka menafikan secara keseluruhan dan bahkan menentangnya seperti doa kepada orang sudah mati, malaikat, patung, pohon, batu, bintang dan semisalnya . . . serta menyembelih untuk mengagungkan mereka, nadzar dan sujud untuk mereka dan amalan lainnya.
Ini semua menafikan tauhid secara keseluruhan dan bertentangan dengan kalimat Laa ilaha illalloh serta membatalkannya. Diantaranya menghalalkan apa yang Alloh haramkan dari perkara haram yang diketahui dalam agama ini dengan doruri (pasti) dan ijma seperti zina, minum yang memabukkan, durhaka kepada dua orang tua, riba dan lainnya. Diantaranya juga menentang apa yang Alloh wajibkan berupa perkataan atau amalan yang diketahui dalam agama ini dengan doruri dan ijma seperti wajibnya shalat lima waktu, zakat, puasa ramadhan, berbakti kepada dua orang tua, mengucapkan dua kaliamah syahadat.
Adapun perkataan dan amalan yang melemahkan tauhid dan iman serta menafikan kesempurnaannya sangatlah banyak, diantaranya: Syirik kecil seperti: riya, bersumpah dengan selain Alloh, ucapan masya Alloh wasyita, ini dari Alloh dan dari kamu dan ucapan sejenisnya. Demikian juga semua maksiat semuanya melemahkan tauhid dan iman serta menafikan kesempurnaannya. Maka wajib hati-hati dari semua yang menafikan atau mengurangi pahalanya.
Iman menurut ahlus sunnah adalah ucapan dan amalan bertambah dengan ketaatan dan berkurang karena maksiat. Dalil akan hal ini banyak telah dijelaskan oleh para ulama dalam kitab aqidah, tafsir dan kitab hadits, barang siapa ingin mengetahuinya alhamdulillah. Diantaranya firman Alloh:

Artinya: Ketika diturunkan surat diantara mereka ada yang berkata siapa diantara kalian yang bertambah imannya. Adapun orang yang beriman bertambah keimanan mereka dan mereka bergembira
Serta firman Alloh:

Artinya: Orang beriman itu adalah orang yang ketika disebutkan nama Alloh takutlah hati mereka dan jika dibacakan ayat Alloh bertambah keimanan mereka, dan mereka bertawakkal kepada Rabb mereka
Dan firman Alloh:

Artinya: Alloh menambah petunjuk orang yang mengamalkan petunjuk-Nya. Ayat yang semakna dengan ini sangatlah banyak.

Aa

Terjemah Tsalatul ushul
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang
Ketahuilah rahimakallah
Sesungguhnya wajib aras setiap muslim dan muslimah mempelajari empat masalah:
Pertama: Ilmu
Yaitu mengenal Allah, mengenal rasulNya dan mengenal agama Islam dengan dalil-dalilnya
Kedua: Beramal dengannya
Ketiga: Berdakwah kepadanya
Keempat: Bersabar dalam menghadapi gangguan padanya
Dalilnya firman Allah:
Demi masa.sesungguhnya semua manusia dalam kerugian.kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shalih, dan saling berwasiat dengan kebenaran dan kesabaran.
Imam syafi’i berkata:
Jikalau Allah tidak menurunkan hujjah kepada makhluknya kecuali surat ini, niscaya cukup bagi mereka.
Imam Bukhari berkata:
Bab Ilmu sebelum berkata dan beramal
Dalilnya firman Allah Ta’ala:
Ketahuilah;bahwa tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah, dan minta ampunlak akan dosa-dosamu

Ketahuilah rahimakallah . . .
Sesungguhnya wajib atas setiap muslim dan muslimah untuk mempelajari tiga perkara dan mengamalkannya, yang pertama; sesungguhnya Allah adalah yang menciptakan dan memberi rizki kepada kita,tidak membiarkan kita begitu saja, bahkan mengutus kepada kita seorang rasul, barang siapa menaatinya akan masuk sorga dan barang siapa durhaka kepadanya maka niscays masuk neraka.
Yang kedua:
Sesungguhnya Allah tidak ridha dipersekutukan dalam ibadah kepadaNya dengan apapun jua.Allah berfirman:
Sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah milik Allah, maka janganlah engkau berdoa kepada selain Allah bersama dengan doa kepadaNys”
Yang ketiga:
Barang siapa taat kepada rasul dan mentauhidkan Allah, maka tidak boleh menyayangi orang yang menentang Allah dan rasulNya, walaupun ia adalah kerabat terdekat.Allah berfirman:
Kamu tidak akan mendapati orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir berkasih sayang dengan orang yang menentang Allah dan RasulNya, walaupun mereka adalah bapak-bapak mereka, atau anak-anak mereka atau saudara-saudara mereka.merekalah orang-orang yang Allah tetapkan dalam hati mereka iman dan Allah kuatkan dengan kekuatan dari Allah.Allah masukkan mereka ke dalam sorga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya.merekalah hizbullah ketahuilah bahwasanya hizbullah adalah orang-orang yang mendapat kemenangan (Almujadilah:22)

Ketahuilah mudah-mudahan Allah memberikan bimbingan kepadamu untuk taat kepadaNya, sesungguhnya hanifiyah yang merupakan millah ibrahim adalah engkau beribadah kepada Allah saja dengan mengikhlaskan agama untukNya, dengan itulah Allah memerintahkan seluruh manusia dan menciptkan mereka untuknya.sebagaimana Allah berfirman:
“Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaKu” (QS Adz dzariyat:56)
Makna beribadah kepadaKu adalah mentauhidkanKu.
Perintah Allah yang paling agung adalah tauhid; yaitu mengesakan Allah dalam ibadah.
perkara terbesar yang Allah melarangnya adalah tauhid, yaitu berdoa kepada Allah juga berdoa kepada selainNya.

(Diterjemah oleh Abdurahman Mubarak bin Ata)

 

 

Faedah-faedah dari kitab Alqaulul mufid syarah kitab Tauhid

Karya Syaikh Muhammad bin Sholih Alutsimin

 

1. Definisi Tauhid

Dalam bahasa masdar dari kata:

وحد يوحد

Menjadikan sesuatu menjadi satu.

Dalam istilah syar’i:

Mengesakan Allah dalam perkara yang merupakan kekhususanNya baik dalam rububiyah, uluhiyah juga asna dan sifatnya.

 

(Alqaulul mufid:1/5)

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.